Jumat, 26 Februari 2021

HKI = Perbandingan Efektivitas Daya Adsorpsi Sekam Padi Dan Cangkang Kemiri Terhadap Logam Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali


 

Analysis of the effect of tofu industrial waste on dug well water quality

 Sara Antoneta Atakari,  Zakarias Mautuka, Martasiana Karbeka, Loth Botahala 

Program Studi Kimia, Universitas Tribuana Kalabahi

Pabrik industri tahu yang berada di Lautingara Kelurahan Kalabahi Tengah yang sisa limbah cairnya dialirkan langsung ke bak penampung tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat berpengaruh terhadap kualitas air sumur gali yang ada di sekitarnya. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kualitas dan kelayakan air sumur gali sebagai air minum berdasarkan parameter pH, BOD, COD, nitrit, dan nitrat air sumur gali yang diduga tercemar oleh adanya limbah tahu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH dan nilai nitrit (NO-) dari ketiga sampel air sumur gali di Lautingara memenuhi standar baku mutu air minum sedangkan, nilai BOD, COD dan nitrat (NO-) pada ketiga sampel air sumur gali di Lautingara tidak memenuhi standar baku mutu dan tidak layak untuk dijadikan air minum.

The tofu industrial factory located in Lautingara Kelurahan Kalabahi Tengah, where the remaining liquid waste is channeled directly into the reservoir without prior treatment can affect the quality of water in the dug wells around it. The purpose of this study was to determine the quality and feasibility of dug well water as drinking water-based on parameters of pH, BOD, COD, nitrite, and nitrate of dug well water which is suspected to be contaminated by the presence of tofu waste. The results showed that the pH value and nitrite value (NO-) of the three dug well water samples in Lautingara met the drinking water quality standards, while the BOD, COD, and nitrate (NO-) values in the three dug well water samples in Lautingara did not meet the values quality standards and not suitable for drinking water.


https://ejournal.umm.ac.id/index.php/farmasains/article/view/13298/8897 

DOI: https://doi.org/10.22219/farmasains.v5i2 

Sabtu, 30 Januari 2021

Pembuatan Briket Cangkang Kemiri Sebagai Bahan Bakar Alternatif Bagi Masyarakat Pedalaman Di Kabupaten Alor


Loth Botahala, Yulius Nixon Tena, Moses Duliweni, Martinus B. Litbagai, Magdalena Maukafeli, Martha Erityana Latipra, Kristiana Dolu Utang, Mariam Alota, Nelania Lapaimou.

Universitas Tribuana Kalabahi

Jurnal Abdi Mas TPB

Volume 3 Nomor 1 (Januari 2021)

Halaman 141-147


Cangkang kemiri merupakan bagian dari buah kemiri yang telah menjadi limbah bagi sebagian masyarakat, terutama penduduk desa penghasil buah kemiri. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi dan praktek pembuatan briket dengan memanfaatkan limbah cangkang kemiri sebagai bahan baku utama. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat Desa Maikang Kecamatan Alor Selatan Kabupaten Alor-NTT telah memperoleh pengetahuan tentang peluang pemanfaatan cangkang kemiri dalam pembuatan briket sebagai alternatif bahan bakar sekaligus telah memperoleh pengetahuan tentang cara pembuatan briket.

http://abdimastpb.unram.ac.id/index.php/AMTPB/article/view/60

Sabtu, 12 Desember 2020

Deteksi Dini Metabolit Sekunder pada Tanaman (Early Detection of Secondary Metabolites in Plants)

      Loth Botahala; Sukarti; Widiastini Arifuddin; Abdur Rahman Arif; Ischaedar; Mery Arafah;     Desy Kartina; Zulfian Armah; M. Yasser; Irham Pratama; Oktapianus Patarru; Santi; Hasti Hamsah.



Penerbit:

Mitra Cendekia Media

ISBN: 978-623-95007-9-5

Cetakan Pertama: 
Desember 2020


Tumbuhan obat adalah semua jenis tumbuhan tanaman yang menghasilkan satu atau lebih komponen aktif yang digunakan untuk perawatan kesehatan dan pengobatan atau dipercaya mempunyai khasiat obat, karena memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa yang disintesis oleh suatu makhluk hidup bukan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, akan tetapi untuk mempertahankan eksistensinya dalam berinteraksi dengan ekosistem.

Uji fitokimia merupakan tahapan pendahuluan dari suatu penelitian fitokimia yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang golongan senyawa yang terkandung dalam tanaman yang sedang diteliti. Metode uji fitokimia (screening) dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna dengan menggunakan suatu pereaksi warna.

Buku “Deteksi Dini Metabolit Sekunder Pada Tanaman” ini disusun berdasarkan langkah-langkah metode ilmiah yang telah dilakukan. Bab I menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, yang menggambarkan betapa kayanya negeri tercinta Indonesia akan kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk kebutuhan akan obat-obatan. Bab II menguraikan tentang gambaran umum metabolit sekunder yang sering dijumpai dalam bagian-bagian tanaman yang diteliti. Bab ini juga memberikan informasi tentang pendeteksian dini yang secara ilmiah disebut sebagai uji fitokimia. Bab III menguraikan tentang prosedur dalam uji fitokimia (deteksi dini) pada bagian tanaman untuk menemukan gambaran senyawa yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya, bab IV memberikan informasi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan. 

Selasa, 01 Desember 2020

DETERMINATION RICE HUSK AMORPHOUS SILICA IN ALOR DISTRICT AS AN ADDITIVE ON THE MANUFACTURE OF COMPOSITE PORTLAND CEMENT

Loth Botahala

Scientific Journal Widya Teknik

Volume 19(2):74-78 2020



Abstract. Research on the determination of amorphous silica in Alor rice as an additive in the manufacture of portland composite cement has been carried out. The aim of this study was to determine the concentration of amorphous silica in the form of oxides in rice husk ash with variations in time and combustion temperature. Washed rice husks are heated in an oven at 100 ° C for 24 hours to obtain oven rice husks dried. After that rice husk is heated in the furnace (Barnsted Thermolyne type 6000) with variations in temperature and time. Rice husk ash originating from the furnace combustion is then cooled for 24 hours and smoothed in a blender for 3 minutes, then sifted on the number size 230 (63µm)  sieve and analyzed using XRD to determine the shape crystals of rice husk ash samples, and XRF to determine the chemical components of husk ash rice. XRD results showed that the rice husk ash samples were amorphous with the name Chitopentaose caprate (C200H363N5O38). While the results of XRF at combustion with a temperature of 700 ° C and time of 4 hours obtained amorphous silica at 97.50% with a very low CaO concentration of 0.467%.

Keywords : amorphous silica, rice husk, cement additives, portland composite cement, chito pentaose caprate

Abstrak: Penelitian tentang penentuan silika amorf sekam padi kabupaten Alor sebagai aditif pada pembuatan semen portland komposit telah dilakukan. Tujuan peneliatian ini adalah untuk menentukan konsentrasi silika amorf dalam bentuk oksida di dalam abu sekam padi dengan variasi waktu dan suhu pembakaran. Sekam padi yang telah dicuci bersih dipanaskan dalam oven pada suhu  100 °C selama 24 jam untuk mendapatkan sekam padi kering oven. Setelah itu sekam padi dipanaskan pada furnace dengan variasi suhu dan waktu. Abu sekam padi yang berasal dari pembakaran furnace kemudian didinginkan selama 24 jam dan dihaluskan dalam blender selama 3 menit, kemudian diayak pada ayakan nomor 230 (63 μm) dan dianalisis menggunakan X-RD dan X-RF. Hasil X-RD menunjukkan bahwa sampel abu sekam padi berbentuk amorf dengan nama mineral Chitopentaose caprate  (C200H363N5O38). Sedangkan hasil X-RF pada pembakaran dengan suhu 700 °C dan waktu 4 jam diperoleh silika amorf sebesar 97,50% dengan konsentrasi CaO yang sangat rendah yakni 0,467%. 

Kata kunci : silika amorf, sekam padi, aditif semen, semen portland komposit,chitopentaose caprate

http://journal.wima.ac.id/index.php/teknik/article/view/2103

Jumat, 30 Oktober 2020

COMPARISON OF THE QUALITY OF COCONUT SHELL BRIQUETTES AND CANDLENUT SHELLS AS ALTERNATIVE FUELS (Perbandingan Kualitas Briket Tempurung Kelapa Dan Cangkang Kemiri Sebagai Bahan Bakar Alternatif)

Elisabet Kafama & Loth Botahala

Journal Techno Entrepreneur Acta,  Vol 5 (2): 100-103 2020

Penelitian tentang Perbandingan Kualitas Briket Tempurung Kelapa Dan Cangkang Kemiri Sebagai Bahan Bakar Alternatif telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kualitas briket cangkang kemiri dan tempurung kelapa sebagai sumber bahan bakar alternatif. Untuk analisis kadar air, kadar abu, kadar zat mudah menguap digunakan alat tanur, sedangkan untuk analisis nilai kalor di gunakan alat Bomb Kalorimeter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel briket tempurung kelapa memiliki kualitas lebih bagus dari sampel briket cangkang kemiri

Research on Comparison of the Quality of Coconut Shell Briquettes and Candlenut Shells as Alternative Fuels has been carried out. The purpose of this study is to determine the quality of candlenut shells and coconut shell briquettes as an alternative fuel source. For analysis of water content, ash content, volatile matter content, used is furnace tool, while for the calorific value analysis a Calorimeter Bomb is used. The results showed that the samples of coconut shell briquettes have better quality the candlenut shell briquettes samples

https://www.academia.edu/44397361/COMPARISON_OF_THE_QUALITY_OF_COCONUT_SHELL_BRIQUETTES_AND_CANDLENUT_SHELLS_AS_ALTERNATIVE_FUELS

 file:///E:/Artikel%20Jurnal-Draft/ARTIKEL%20SIAP%20PUBLISH/Loth%202020/300.000%20-%20Jurnal%20-%20TEA%20-%20Unifa/233-61-411-1-10-20201029.pdf

https://journal.unifa.ac.id/index.php/tea/article/view/233



Sabtu, 26 September 2020

ETIKA PERGAULAN MUDA – MUDI (CINTA, PACARAN, DAN SEX: Dalam Terang Firman TUHAN)

 

Loth Botahala, S.T., M.Si.

Program studi Kimia Untrib Kalabahi


Ada dua pandangan yang keliru tentang cinta dan sex:

1.    Pandangan kaum Victorian: “sexless love” = sex tidak penting dalam sebuah cinta/=cinta tanpa sex (sex adalah hal yang tabu untuk dibicarakan, boleh berbicara tentang cinta namun tanpa berbicara tentang sex, karena hal ini alamiah terjadi tanpa harus didiskusikan)

2.    Pandangan kaum The New Morality: “loveless sex” = cinta tidak lebih penting dari sex/=sex tanpa cunta (sex adalah sesuatu yang biasa, siapapun dapat melakukannya tanpa harus didasari pernikahan asal ada alasan yang cukup à 2 Samuel 13. 1 – 15). Kaum ini sebenarnya merupakan campuran antara filsafat, theologia, dan etika yang dibela oleh sejumlah cendekiawan yang mengikuti pola berfikir yang liberal dan ekstrim dalam theologia.


https://docplayer.info/51994550-Etika-pergaulan-muda-mudi.html

ttps://www.academia.edu/44169230/ETIKA_PERGAULAN_MUDA_MUDI_CINTA_PACARAN_DAN_SEX_Dalam_Terang_Firman_TUHAN_

Jumat, 25 September 2020

STUDY ON CHEMICAL COMPONENT AND COMPRESSIVE STRENGTH OF PORTLAND COMPOSITE CEMENT USING LIMESTONE ADDITIVE

 

Loth Botahala and Herianus Manimoy

Indonesia Chimica Acta 7 (1), 19-22


Abstract:

The study aims to determine the characteristics and compressive strength of Portland Composite Cement with limestone as an additive. The method of analysis chemically used was X-Ray Fluorescence (XRF) and mechanically through the physical test compressive strength. The results of the research indicated that the Portland Composite Cement containing components CaO and SO3 is high (70.96% and 4.81%). Besides, Al2O3 was not found in the cement. Whereas the results of the compressive strength test descending for 3 days (33,86%), 7 days (45,60 %), 28 days (21,10%) from SNI minimum standard.

Determination of Effectiveness Absorption of The Rice Husk And Hazelnut Shell to Purification Used Cooking Oil

 

Loth Botahala, Yanti Malailak, Herlin Silvia Maure, Hagar Karlani
Jurnal Akta Kimia Indonesia (Indonesia Chimica Acta) 12 (1), 19-28

Abstract

The effectiveness of the absorption of activated rice husk and hazelnut shells on the purification of used cooking oil has been carried out. The aim is to determine the absorption capacity of the active charcoal of rice husk and hazelnut shells to purify used cooking oil. After being physically activated, activated charcoal from rice husk and pecan shells is applied to the purification of used cooking oil. The results show that the quality of hazelnut shell charcoal is better than rice husk after it is applied to purifying used cooking oil.

VARIATION OF CONTACT TIME OF THE CANDLENUT SHELL CHARCOAL PURIFICATION PROCESS USED COOKING OIL

 

Loth Botahala, Nahor Padalowa, Maksimus Kaben

Indonesia Chimica Acta 9 (2), 15-19


Abstract:

Research on the variation of contact time of the candlenut shell charcoal purification process used cooking oil has been done. This research aims to determine the ability of candlenut shells in used cooking oil purification. The time variation used is 30, 40, 50, and 60 minutes. The results showed that the activation results candlenut shell charcoal meet SNI 06-3730-1995, while the results of purification used cooking oil at a time of 60 minutes can result in a reduction in free fatty acids amounting to 98.0 %, a reduction of 85.6% peroxide grade, and reduction in water content of 72.1 % of the samples tested. Results purification used cooking oil is in compliance with the maximum standards of quality cooking oil that net in SNI 01-3741-1995.

Effect Of The Contact Time Of Candlenut Shell Charcoal And H3PO4 Activator As On The Purification Process Of Used Cooking Oil

 

Yustina Bapa and Loth Botahala
Jurnal Akta Kimia Indonesia (Indonesia Chimica Acta) 12 (2), 104-110

Abstract

Research on Comparison of the Contact Time of Candlenut Charcoal with H3PO4 Activator in the Process of Purifying Used Cooking Oil has been conducted. The purpose of this study was to determine the ability of candlenut shells activated with H3PO4 against purifying used cooking oil. The variation of the number of candlenut shells used is 1 gram, 2 grams, and 3 grams and the variation of contact time is 10 minutes, 30 minutes, and 60 minutes. The results showed that the activation of hazelnut shell using H3PO4 fulfills SNI 16-3730-1995, while the results of used cooking oil purification with 2 grams of activated charcoal in 60 minutes resulted in a decrease in peroxide number of 64.58% and free fatty acids of 54, 84%.